Halo Just Blog shipper~

Kali ini kita akan memasuki episode 9 dan 10~ semakin mendekati menuju ending yaa~

Makanya, gausah lama-lama, langsung aja kita menyelam~

[Spoiler Alert!]

EPISODE 9

Setelah episode-episode sebelumnya yang sudah di lewati, kita akhirnya memasuki episode 9!

Pengawal episode 9 adalah saat Chihiro secara tidak sengaja bertemu dengan seorang nenek yang kita temui di episode 6. Yaitu seorang nenek yang dulu kebetulan ada di rumah Miyako dan membantu Chihiro mencari hadiah untuk ulang tahun Madoka.

Dan seperti saat bertemu dengan Madoka pertama kali, dia sedang berdiri di atas bangku taman untuk menghindari anjing yang lepas. (Ngomong-ngomong ini anak anjing lepas mulu dah, dan sasarannya pasti mereka. Wkwk)

Setelah di tolong oleh Chihiro, orang itu mengajaknya sekedar mengobrol dan minum teh, tapi sayangnya Chihiro mengatakan kalau dia tidak boleh keluyuran tanpa izin sepulang sekolah. Karna itu, Chihiro mengatakan akan menemani nenek itu esok harinya.

Lalu setelah sampai di rumah, Chihiro melakukan pekerjaannya seperti biasa. Dia sedang agak bingung dengan banyaknya kue dan camilan buatan Madoka. Karna Madoka tiba-tiba dapat pekerjaan genting, dia dengan gilanya menuangkan rasa frustasinya dengan membuat kue.

Tapi di tengah pekerjaannya tiba-tiba saja ada yang membunyikan bel, dan setelah Chihiro membukakan pintu, yang di lihatnya adalah Hana-chan yang sedang menangis di depan pintu. Hana adalah adik perempuan Hino.

Jelas saja Chihiro bingung, karna anak itu datang sendirian ke tempatnya tanpa di temani siapapun. Di tambah, saat dia menanyakan tentang Hino, Hana-chan malah bilang benci kakaknya. Mau gak mau, Chihiro membiarkan Hana masuk dan mengabari Hino kalau adiknya ada di rumahnya.

Chihiro yang gak tega melihat Hana yang kelihatan sedih, menyuguhkan kue-kue buatan Madoka padanya. Walau sedikit, kue-kue itu membuat Hana merasa lebih baik.

Lalu setelah Hana merasa lebih baik, Chihiro menanyakan kenapa Hana kabur dari rumah. Hana mengatakan kalau dia marah pada Hino, karna seenaknya melihat privasinya. Karna itu, Hana meminta Chihiro untuk merahasiakan keberadaannya di sana.

Sayangnya sejak Hana datang, Chihiro sudah menelpon Hino lebih dulu, dan di saat yang tidak tepat, Hino juga datang ke sana. Melihat kakaknya yang tiba-tiba muncul, Hana jadi makin kesal, dan menganggap Chihiro penghianat karna sudah memberi tahu Hino keberadaannya.

Hana juga mengatakan membenci Hino sampai Hino merasa syok karna perkataannya.(Wkwk. Poor Hino wkwk xD)

Setelah itu, Chihiro mencoba mencari Hana ke sekeliling rumah, tapi Hana tidak ketemu juga. Bahkan Chihiro sudah menanyakan pada Madoka tapi sepertinya Hana tidak bertemu dengan Madoka. Padahal Hana sebenarnya memang ada di dalam ruangan Madoka.

Sedangkan Hino sendiri, dia lagi galau karna Hana bilang benci dia. (wkwk)

Hino mengatakan kalau dia menemukan buku catatan milik Hana di ruang tamu, dan karna penasaran, dia membacanya. Dia merasa, hal itu tidak masalah karna kakak-kakak perempuannya pun selalu membaca privasinya seenaknya.

Di tengah pembicaraannya dengan Hino, tiba-tiba Madoka masuk dan mengatakan kalau Hana ada di ruangannya sedang tertidur. Chihiro juga tanya kenapa Madoka nggak memberitahunya kalau Hana ada di ruangan Madoka?

Dengan santainya Madoka bilang, saat ada seorang gadis imut memohon padanya meminta di sembunyikan, maka sebagai laki-laki, Madoka akan menyembunyikannya~ (Madoka, kalau omonganmu di dengar orang lain, mereka pasti bakal salah faham. Wkwk)

Setelah itu, Hino memutuskan untuk pulang, dan membiarkan Hana menginap di rumah Madoka. Walaupun dibilangnya marah dan benci, tapi setelah bangun dari tidur, Hana langsung menanyakan tentang Hino.

Dan di saat Hana kembali murung, Madoka datang dan bilang akan membuatkan gaun untuknya, seperti semua cewek kebanyakan, mereka akan langsung berbinar mendengar kata dress. Begitu juga dengan Hana yang langsung berbinar-binar.

Madoka kelihatan bersenang-senang saat membuatkan desain gaun untuk Hana, bahkan sampai lantai ruangan kerjanya penuh dengan corat-coret Madoka dan Hana. Chihiro yang datang untuk beres-beres langsung memasang wajah angker melihat Madoka yang tidak bekerja.

Padahal Chihiro ingin bicara dengan Hana sebelum Hana tidur, dia ingin Hana berbaikan dengan kakaknya. Tapi Madoka bilang dengan santai kalau mereka akan berbaikan sendiri.

Melihat Hana yang kabur dari rumah, mengingatkannya dengan Miyako yang juga suka kabur-kaburan sejak kecil. Dulunya, Madoka selalu memihak Miyako, dan kakaknya yang memihak ayah Miyako.

Madoka juga mengatakan, melihat Hino yang pulang sendirian sambil galau mengingatkannya dengan ayah Miyako yang dulu juga pulang sambil galau setelah Miyako nggak mau di bujuk untuk pulang.

Lalu saat Chihiro baru akan bersiap tidur, pintu kamarnya di ketuk oleh Hana yang kelihatan murung. Karna itu pada akhirnya Chihiro mengajak Hana untuk tidur bersamanya. Saat masuk ke kamar Chihiro, Hana di kagumkan oleh tempat tidur Chihiro yang mirip kamar seorang raja.

Chihiro juga memberikan buku catatan milik Hana yang diberikan oleh Hino kepadanya. Melihat buku catatannya, dia bertanya pada Chihiro apakah Hino marah padanya. Karna walaupun dia bilang membenci Hino, dia tidak ingin di benci balik oleh kakaknya.

Pada akhirnya, Hana menceritakan alasannya marah kepada Chihiro. Karna buku catatan itu adalah buku rahasia antara Ayu dan Hana, dia juga sudah berjanji pada Ayu kalau buku itu hanya rahasia antara mereka berdua, tapi Hino malah membacanya.

  Review Anime Shounen Maid , Shota Pecinta Kebersihan Part.6 [Ending]

Hana sudah terlanjur bilang benci pada Hino, dan jauh di dalam lubuk hatinya, Hana takut kalau Hino tidak akan menjemputnya lagi besok.

Karna itu Chihiro meyakinkan kalau Hino akan menjemputnya apapun yang terjadi, dia juga mengatakan saat Hino menjemputnya besok, Hana harus mau berbaikan dengan kakaknya.

Keesokan paginya, gaun yang di buat oleh Madoka sudah jadi, dan Hana langsung memakainya. Itu adalah gaun Mahou Shoujo(Gadis penyihir), yang penuh dengan hiasan renda~ (Omegosh, kawaiii~~)

Bertepatan dengan itu, bel rumah Madoka berbunyi, menandakan Hino sudah datang. Hal itu tentu saja membuat Hana jadi agak khawatir. Bahkan saat bertemu dengan Hino, dia malah langsung kabur.

Hana masih kesal dan khawatir saat bertemu dengan Hino, dia bingung harus bereaksi seperti apa. Di saat seperti itu, Madoka kembali datang dan membuat Hana kembali bersemangat. Madoka datang dan memberikan tongkat penyihir kepadanya.

Madoka bilang, gadis penyihir tidak akan lengkap tanpa tongkatnya, dengan begitu Hana pasti akan bisa membuat sihir. Karna itu, kalau Hana-chan mengatakan apa yang ingin dia katakan, maka semuanya pasti akan terkabul.

Perkataan madoka itu pada akhirnya memberikan Hana keberanian untuk menatap Hino dan meminta maaf. Dan pada akhirnya, mereka berdua pun berbaikan~~

Masalah pun selesai, antara Hino dan adiknya, tapi di perjalanan pulang, Hino harus menahan malu karna menjadi pusat perhatian orang-orang. Ya, baju yang di pakai Hana terlalu imut sampai dia malu adiknya memakai baju itu.

Di lain tempat, seperti biasa, Madoka harus kena amuknya Keiichirou karna sudah bolos kerja.

Sementara Madoka dalam pengawasan ketat Keiichirou, Ryuji anggota Uchoten Boys tiba-tiba datang dan bilang ingin main. Di tambah, dia sudah membawa satu tas penuh perlengkapan menginap dan juga game yang akan di mainkannya bersama Hino. (Hino berasa itu rumah dia kali. Wkwk)

Sayangnya saat itu Chihiro tidak bisa ikut main karna sudah janji akan mengobrol dan minum teh bersama nenek yang dia bantu sebelumnya.

Ryuji yang penasaran dengan Chihiro pada akhirnya mengajak Hino untuk membuntuti kemana Chihiro akan pergi. Dan, pengintaian pun di mulai~

Ryuji berfikir kalau Chihiro pasti akan berkencan dengan seseorang, dia yakin karna teman satu membernya selalu melakukan itu. (Kasian banget yang jones. Wkwk)

Lalu setelah mengikuti sampai taman, Chihiro kelihatan bertemu dengan seorang wanita tua yang sangat cantik. Hino bahkan tidak percaya kalau Chihiro akan pergi berkencan. Lalu pada akhirnya mereka mengikuti Chihiro memasuki sebuah kafe.

Sedangkan Chihiro yang dulu pernah di bantu saat sedang kebingungan, kembali berterimakasih kepada nenek itu. Dia merasa, kalau bukan karna nenek itu, dia tidak akan pernah mendapat ide untuk membuat pesta kucing untuk Madoka.

Nenek itu mengatakan senang sekali kalau bisa memberikan hadiah untuk orang lain. Karna anak-anaknya sudah tinggal di tempat yang berbeda, dan suaminya tidak pernah senang di beri hadiah apapun, dia jadi bingung untuk memberi hadiah.

Hino dan Ryuji yang membuntuti lama-lama merasa bosan karna yang mereka lakukan hanya mengawasi Chihiro yang mengobrol. Tapi Hino yang sejak tadi memperhatikan nenek itu, merasa kalau wajahnya sangat familiar dengan seseorang.

Si nenek juga bercerita kalau dia sangat ingin menemui cucunya, dan ingin memberikan banyak barang pada cucunya itu. Dan seakan menyadari sesuatu, Hino menampakkan ekspresi kagetnya.

Dia mengatakan kalau cucunya tinggal jauh darinya, karna itu hanya mendengar kalau cucunya sehat-sehat saja sudah membuatnya sangat senang, hanya saja dia jadi merasa kesepian. Dan dengan semangat, Chihiro meminta sang nenek untuk tidak ragu menceritakannya.

Dia yang tidak memiliki kakek dan nenek, sangat mendambakan bisa bercerita banyak dengan mereka, sayangnya dia tidak bisa. Rasanya agak menyenangkan saat mendengarkan nenek itu bercerita dan mengobrol dengannya.

Saat si nenek mengatakan apakah Chihiro ingin memiliki kakek dan nenek, Chihiro kembali mengingat kalau selama ini dia hidup dengan ibunya jauh dari bantuan keluarganya yang lain. Karna itu dia hanya bisa tersenyum dan tidak mengatakan apapun.

Selain itu, Hino yang merasa kalau perbuatan mereka tidak baik ini, mulai mengajak Ryuji pulang. Tapi yang di ajak pulang malah asyik-asyikan makan es krim super besar di sana. Dia mengatakan, mereka harus cepat pergi sebelum ketahuan, tapi pada akhirnya mereka ketahuan juga.

Dan jangan salah, ngamuknya Chihiro itu mengerikan. Hino dan Ryuji akhirnya mendapat hadiah benjol, di kepala mereka.

Lalu karna kelakuan teman-temannya, Chihiro meminta maaf pada nenek itu. Nenek hanya tersenyum menanggapinya dan mengatakan kalau Chihiro memiliki teman-teman yang baik. Dia juga bilang kalau dia bisa pulang sendiri, dan menyuruh Chihiro untuk bermain saja dengan teman-temannya.

Setelah mengatakan kapan-kapan mereka akan bertemu lagi dan mengobrol bersama, Chihiro berpamitan.

Sepeninggal Chihiro, nenek itu membayangkan bagaimana seriusnya Chiyo saat dulu mengatakan akan pergi ke tempat ayah Chihiro. Dia meninggalkan rumah dengan keyakinan yang tinggi, dan memutuskan hubungan dengan keluarga utama.

Nenek itu, yang ternyata adalah nenek kandung Chihiro merasa sedih dan sedikit kesepian, mengingat selama ini Chihiro tidak pernah merasakan kasih sayang kakek dan neneknya. Tapi beruntungnya Chiyo karna memiliki anak yang baik seperti Chihiro.

Setelah pekerjaan Madoka selesai, dan Keiichirou pergi membawa hasil pekerjaan Madoka, Madoka keluar rumah dan mendapati Ryuji dan Hino yang sedang menyapu pekarangan. Ternyata mereka mendapat hukuman dari Chihiro karna sudah membuntutinya siang tadi.

  Jasa Translate Komik

Mereka di paksa harus menyelesaikan pekerjaan mereka, dan tidak akan dapat makan malam sebelum pekerjaan menyapu pekarangan itu selesai~

Tapi di balik itu semua, sepertinya Hino sudah menyadari siapa nenek itu sebenarnya. Dia juga sudah sadar kalau nenek itu sangat mirip dengan Madoka.

Dan setelah Madoka bertanya Chihiro kencan dengan siapa, Chihiro baru sadar kalau dia bahkan belum mengetahui nama dari nenek itu.

EPISODE 10

Episode 10, di awali dengan kelakuan aneh Madoka yang kelihatan cemas akan sesuatu. Bahkan panggilan kecil Chihiro membuatnya tersentak kaget. Tentu hal itu nggak bisa mengelabui mata Chihiro.

Dan karna itu, Chihiro tidak bisa tidak penasaran dengan apa yang terjadi pada Madoka. Dia pun mengikuti Madoka dari ruang makan, dan benar saja, Madoka kelihatan was-was sebelum akhirnya masuk ke kamarnya dengan raut bahagia.

Chihiro otomatis langsung mendobrak pintu kamar Madoka saat dia mendengar suara meongan kucing dari dalam kamar Madoka. Tapi apa yang ada di dalam kamar itu membuatnya langsung membatu.

Madoka yang kelihatan memakai masker dan sarung tangan untuk memegang kucing, membuat Chihiro ingin buru-buru memanggil polisi datang.

Setelah kejadian itu, Keiichirou yang akhirnya menangani masalah kucingnya. Dan Madoka? Dia mendapat amukan Chihiro karna perbuatannya menyelundupkan kucing ke kamarnya, padahal dia memiliki alergi kucing.

Chihiro ngamuk dan bertanya kenapa Madoka selalu berkali-kali menyelundupkan kucing ke dalam kamarnya walaupun tahu kalau dia alergi? Madoka yang tadinya ingin beralasan sudah memakai masker dan sarung tangan tetap nggak bisa bikin Chihiro nggak ngamuk.

Madoka pun mau tidak mau, merelakan kucing-kucing itu di bawa oleh Keiichirou. Amukan Chihiro juga tidak berhenti di situ. Melihat Madoka yang tiba-tiba bersin, dia sadar kalau bulu-bulu kucing itu sudah mengkontaminasi kamar dan lemari.

Yang artinya.. Chihiro harus bersih-bersih kamar itu sampai titik-titik terkecil. Chihiro semangat sampai berbinar~

Setelah sampai di rumah, Keiichirou langsung mengurus anak-anak kucing yang dibawanya dari rumah Madoka. Dia sudah terbiasa dengan kucing karna dia suka kucing dan memiliki satu di rumah.

Dia juga selalu membersihkan dan memfoto kucing dengan gaya imut agar ada orang yang mau mengadopsi mereka. Selain itu, dia juga aktif di grup orang-orang pecinta kucing, karna itu kalau Madoka membuat masalah dan memungut kucing liar, pasti Keiichirou yang akan turun tangan.

Di saat Chihiro membereskan kamarnya, Madoka harus menunggu dengan selimut menutupi tubuhnya. Yah, karna Madoka membiarkan para kucing bermain di lemarinya, seluruh bajunya harus di cuci, dan dia tidak punya baju lagi untuk sekarang.

Tentu saja Chihiro yang melihatnya juga mengomeli Madoka karna hanya terbalut selimut saja di depan Miyako yang seorang perempuan. Madoka yang tidak mau kalah meminta Chihiro mengembalikan bajunya yang sedang di cuci.

Padahal Madoka sering membuat baju-baju aneh, karna itu Chihiro menyuruhnya membuat baju untuk dirinya seniri sebagai pengganti bajunya yang sedang di cuci, tapi Madoka beralasan membuat baju untuk dirinya sama sekali gak seru.

Karna Chihiro harus membereskan kamar Madoka, dia meminta bantuan dari Miyako, karna itu Miyako ada di rumah Madoka. Selain itu, setelah dibilang harus membuat baju sendiri, Madoka malah membuat baju macam zaman purba.

Chihiro heran, kenapa Madoka nggak buat baju yang bagusan dikit untuk dirinya, tapi Madoka menganggap baju yang di pakainya sudah bagus karna coraknya kucing. Miyako yang melihatnya cuma tersenyum dan mengatakan betapa cintanya Madoka sama kucing.

Tapi perkataan Miyako membuat Madoka kembali ingat tentang rencana masker dan sarung tangan sebelumnya yang gagal. Miyako kasihan melihat Madoka yang kelihatan sedih.

Dari situ, Miyako mendapatkan ide untuk melakukan sesuatu untuk Madoka. Tapi setelah mengetahu apa idenya Miyako, Chihiro hanya bisa menatap malas.

Chihiro membiarkan saja Madoka bermain-main dengan boneka kucing pemberian Miyako, selama tidak membuatnya repot. Tapi saat Chihiro memasuki kamarnya, boneka-boneka kucing itu juga sudah menjajah kamarnya.

Esoknya saat Chihiro sedang berbelanja bahan makanan di swalayan, dia bertemu dengan Hana dan ibunya. Bibi Hino mengucapkan terimakasih untuk hadiah white day yang dulu di berikan Chihiro.

Saat itu, Chihiro memberikan macaron buatan sendiri untuk keluarga Hino,tapi karna berbicara tentang makanan buatan sendiri, bibi Hino mengundang Chihiro datang ke rumahnya karna sudah membuat  banyak Botamochi(Mochi kacang merah) buatan sendiri.

Untuk merayakan peringatan Ohigan, biasanya orang-orang akan membuat atau membeli botamochi, lalu pergi ke makam untuk membersihkan makam, memberikan persembahan, dan berdoa untuk orang yang sudah meninggal.

Saat sedang memikirkan apa saja yang akan di bawanya saat ziarah, Chihiro secara kebetulan bertemu kembali dengan nenek yang sedang berusaha mendekati kucing dengan pancingan makanan.

Karna melihat nenek itu, Chihiro berinisiatif menyapanya, tapi kelihatannya nenek itu malu karna ketahuan ingin mendekati kucing namun gagal. Hebatnya, si nenek bisa mengatur ulang ekspresinya dan kembali tersenyum anggun balas menyapa Chihiro.

Saat mereka bicara, si nenek menjelaskan kalau dia hanya melihat kucing itu kelihatan lapar karna itu dia memberinya makan. Bukan karna dia ingin mendekati kucing itu, dan meminta Chihiro untuk tidak salah faham. (Ini si nenek ternyata tsundere ya~ wkwk)

  Review Anime Shounen Maid, Shota Pecinta Kebersihan Part. 1

Lalu karna kebetulan si nenek menyinggun botamochi, dia bertanya apakah membuat botamochi itu sulit. Karna biasanya dia selalu membelinya, dia merasa mungkin akan lebih bagus kalau dia membuatnya sendiri.

Setelah menatap Chihiro beberapa saat, dia tersenyum dan mengatakan tidak perlu membuatnya sebagus mungkin. Karna tidak ada seorang ibu yang tidak akan senang kalau di beri sesuatu oleh anaknya.

Dan perkataan itu membuat Chihiro tersenyum dan kembali bersemangat.

Saat di rumah, Chihiro membicarakannya dengan Madoka, bagaimana cara membuat botamochi sendiri. Chihiro memang sudah bertanya pada ibunya Hino, tapi rasanya masih agak sulit. Madoka juga belum pernah membuatnya.

Lalu karna Chihiro yang kebingungan, Madoka dengan semangat bilang akan membantu Chihiro. Tapi Chihiro di luar dugaan menyanggupinya tanpa menolak.

Bahkan meminta bantuan langsung pada Madoka. Dan Madoka yang mendengarnya tentu saja langsung syok!

Seperti habis tersambar petir, dia langsung berlari ke kamarnya dan membuat pakaian pembuat mochi, tapi langsung di tolak Chihiro karna dia tidak mau membuat mochi sambil cosplay. (Madoka ada-ada aja, ampun deh. Hahaha)

Setelah satu tahun kepergian ibunya, Chihiro merasa sudah banyak sekali yang di lewati. Seperti surat wasiat yang di tinggalkan ibunya, kalau dia akan baik-baik saja, bertemu Madoka, Keiichirou, Miyako dan lainnya.

Chihiro beruntung sudah bertemu banyak orang baik, karna itu.. Dia akan baik-baik saja, dan dia juga yakin kalau ibunya tidak akan khawatir.

Setelah semua persiapan untuk ziarah besok selesai, dan botamochi sudah berhasil di buatnya dengan bantuan Madoka, Chihiro kembali teringat perkataan nenek itu. Di sana dia baru sadar, dia merasa tidak pernah memberitahu nenek itu kalau dia akan mengunjungi makam ibunya.

Kemudian hari Ohigan pun tiba, Chihiro dan Madoka menaiki kereta untuk bisa sampai ke pemakaman ibu Chihiro. Dan seperti peringatan biasanya, Chihiro mempersiapkan sponge dan sikat untuk membersihkan makam ibunya.

Dan tentu saja, membersihkan dengan semangat sampai berbinar-binar.

Mereka membagi tugas untuk membersihkan makam, yaitu Madoka mencabuti rumput liar di sekitar nisan, dan Chihiro yang membersihkan batu nisannya. Di sela mereka membersihkan makam, Chihiro bercerita kalau makam ayahnya juga ada di sana.

Ayahnya meninggal setelah Chihiro di lahirkan, jadi dia sama sekali tidak mengenal ayahnya. Walaupun Chihiro pernah di beritahukan fotonya, entah kenapa foto ayahnya selalu di halangi, karna itu Chihiro tidak pernah melihat wajah ayahnya.

Tapi walau begitu, ibunya sering menceritakan tentang ayahnya. Kalau dia itu seorang pria yang penyendiri, tapi ingin memiliki keluarganya sendiri. Sayangnya dia malah meninggal saat Chihiro baru lahir.

Madoka yang mendengarnya membayangkan Chihiro saat baru lahir, dan menggunakan pakaian penuh renda, pasti imut banget~

Chihiro merasa dirinya jahat karna sama sekali tidak mengingat ayahnya, tapi Madoka menghiburnya dengan mengatakan, ‘aku juga tidak akan ingat kalau aku menjadi bayi’. Tidak masalah untuk tidak mengingatnya selama Chihiro selalu datang untuk mendoakan mereka.

Mendengar hal itu sudah cukup membuat Chihiro tenang, setelah makamnya di bersihkan, menaruh persembahan dan bunga, juga membakar dupa, mereka berdua berdoa di depan makam. Chihiro mengatakan kepada ayah dan ibunya kalau kehidupannya sekarang baik-baik saja.

Menjelang sore, akhirnya mereka berdua beranjak untuk pulang, sayangnya di perjalanan Chihiro harus balik lagi ke makam ibunya karna tidak sengaja meninggalkan ember untuk mencuci nisan di sana.

Tapi perjalanannya berhenti saat dia melihat nenek yang sering mengobrol dengannya ada di depan makam ibunya. Dia sadar kalau nenek itu sudah pasti keluarga ibunya, karna itu dia hanya bisa menatap dengan pandangan yang tidak bisa di artikan.

Di tengah syoknya, Madoka tiba-tiba muncul dan memegang bahu Chihiro dari belakang. Dengan wajah agak marah, Madoka bertanya kepada ibunya kenapa dia ada di makam kakaknya, setelah selama ini.

Ibunya hanya menjawab apakah salah kalau seorang ibu mengunjungi makam anaknya. Dan saat itu juga, dia memperkenalkan diri bernama Takatori Kazusa, yang merupakan ibu dari Chiyo dan Madoka, nenek kandung Chihiro.

Chihiro sama sekali tidak bisa berkata-kata, dan hanya bisa menunduk. Kazusa mengatakan kalau dia tidak bermaksud untuk menyembunyikan kalau dia adalah neneknya, karna itu dia meminta maaf karna selama ini tidak pernah memberitahu Chihiro.

Setelah pertemuan tidak terduga itu, Chihiro dan Madoka pulang dengan sama-sama terdiam. Madoka mengatakan kepada Keiichirou kalau dia dan Chihiro bertemu dengan ibunya.

Walaupun Madoka kesal dan mengatakan ibunya adalah orang yang tidak tahu malu, karna mencoba untuk bersikap baik setelah selama ini. Dia juga mengatakan kata itu untuk dirinya sendiri yang selama ini tidak pernah mendatangi kakaknya.

Sementara Chihiro yang sejak pulang langsung masuk ke kamarnya merasa dirinya aneh. Sambil menatap foto ibunya, dia berfikir kalau suatu saat bertemu dengan keluarga besarnya, dia pasti akan marah.

Tapi ternyata perasaannya tidak bisa ia deskripsikan.

Uuh.. Gimana rasanya kalau kamu jadi Chihiro?

Marah, bingung, sedih, kesal… pasti rasanya campur aduk.

Episode kali ini sukses bikin baper yaa~

Untuk review episode sebelumnya ada di sini~ Part 1, Part 2, Part 3, Part 4

Untuk up selanjutnya adalah 2 episode terakhir dari Shounen Maid, jadi jangan lewatkan ceritanya oke~

See u next update~

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *